Rabu, 22 Januari 2014
TANJUNG PAPUMA
Rabu, 26 Januari 2011
AXIIO PICO PAD
Android pertama dari AXIOO
Spesifikasi:
Network : GSM Bands: 8500/900/1800/1900; UMTS Bands: 900/1900/2100
Size : 179.4 mm (H) x 110 mm (W) x 11,5 mm (T)
LCD : 7 Inch, TFT, 65 K, WVGA; 800 x 400, capasitive touch lens
Processor : Qualcomm MSM7227 600mhz
Platform : OS Android 2.2 Froyo
Camera : 3.2 MP with auto focus
Memory : Internal: 512 MB ROM + 512 MB RAM. Ekternal: Micro SD card support up to 16 GB
Battery : 3240 mAH with hard-packes Li-Polimer
Talk time : upto 6 hours
Standby : upto 400 hours
Charger : Input: 100-240 V 50/60 Hz; Output: 5V DC, 2.0A
Connectivity : GPRS Class 12;EDGE Multi-slot Calass 12, UMTS DL/U, 7.2 Mbps/2 Mbps. WLAN & Bluetooth 802.11 b/g & BT2.1+ EDR
GPS : GPS/AGPS
Multimedia : Audio: Built-in microphone, reciver, and loudspeaker; 3.5 mm audio jack for sterio head-set interface; advance Echo Cancellation for phone; AAC LC/LTP, HE-AACv1 (AAC+), HE-ACCv2 (enhanced AAC+), AMR-NB, MP3, MIDI, Ogg Vorbis, PCM/WAVE. Video Playback: H 236m G 264 AVC, MPEG-4 SP. Picture: JPEG, GIF, BMP, PNG.
Fitur lain : G-sensor + E-compass sensor/Proximity + Ambient light sensor
Selasa, 12 Mei 2009
Facebook si ‘Kopi Manis’ dari Dunia Maya
Kopi manis hangat sangat nikmat dihidangkan dan dinikmati di pagi hari. Sebagai penambah semangat, penghangat badan atau penghilang rasa kantuk. Tapi kopi manis jangan terlalu banyak dikonsumsi, karena bisa bisa bukan lagi kenikmatan yang didapatkan tapi justru gangguan yang datang. Mulai dari kesulitan tidur, jantung berdebar hingga hal hal yang berhubungan dengan kesehatan misalnya hipertensi dan diabetes.
Hal tersebut mungkin bisa dianalogikan dengan Facebook, yaitu jejaring sosial yang sedang tren di dunia maya saat ini. Bahkan Indonesia merupakan negara terbanyak kelima di dunia yang menjadi penikmat Facebook. Facebook atau bukumuka atau bukurai atau istilah lainnya memang sedang mewabah saat ini (Surya, 3 Mei 2009). Banyak manfaat dan fasilitas yang bisa didapatkan dari situs ini.
Facebook bagai virus yang sangat cepat sekali penyebaran dan penularannya. Hanya dalam beberapa hari saja, seseorang yang baru saja membuka atau berkenalan dengan Facebook bisa memperoleh puluhan hingga ratusan teman. Teman ini bisa berupa teman lama yang sudah lama tidak bertemu atau bisa juga teman baru yang belum pernah bertemu sama sekali. Mulai dari teman yang ada di luar negeri hingga the girl nextdoor (cewek sebelah rumah). Berbagai fasilitas disediakan oleh situs ini, antara lain: pembentukan grup, pemberian hadiah (gift), iklan, obrolan (chatting), permainan dan masih banyak lagi.
Orang tidak perlu menjadi ahli atau paham mengenai internet untuk dapat aktif di Facebook. Orang awam hingga artis/selebritis terkenal bisa berinteraksi.
Apalagi saat ini sangat mudah untuk mengakses Facebook. Tidak perlu komputer, laptop, line internet, handphone sekelas comunicator atau bahkan Blackberrry. Cukup handphone biasa yang telah dilengkapi fasilitas GPRS. Ditambah lagi sekarang telah ada operator seluler yang memberikan akses internet semaunya (unlimited) dengan tarif yang cukup murah (Rp. 125.000/bulan). Sehingga Facebook bisa diakses dimana saja, kapan saja dan dengan biaya yang cukup murah (bahkan gratis).
Namun demikian kemudahan inilah yang apabila tidak disikapi secara bijaksana justru akan menimbulkan ‘gangguan’. Pada saat ini tidak sedikit karyawan kantor atau perusahaan yang sehari hari berhadapan dengan komputer juga membuka Facebook bersamaan dengan program utama yang dijalankannya (multitasking). Setiap saat bisa chatting, membalas pesan yang masuk, memberi komentar atau memperbarui statusnya. Bahkan untuk chatting tidak hanya satu orang teman yang on line tapi bisa sekaligus 4 hingga 8 orang teman. Meski tidak banyak menyita bandwith, hal ini tentu saja menyita cukup banyak waktu. Tidak sedikit orang yang menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk menemani Facebooknya.
Facebook kadang juga menjadi ajang “Narsis Sejagat”, yaitu memamerkan keberdayaan dan keberadaan seseorang kepada dunia internasional. Seseorang kadang memperlihatkan kemampuan finansialnya melalui segmen “Apa Isi Tas Anda”. Atau memperlihatkan betapa sibuk dan tingginya mobilitas seseorang dengan meng-up date hampir setiap saat statusnya. Pagi jam 8 ada di Bandara Juanda, jam 10 sampai di ruang meeting di Jakarta, jam 4 sore sudah ada di pantai Sanur!. Ada juga anggota Facebook palsu atau memakai nama orang lain . Cobalah cari nama artis terkenal misalnya Aura Kasih atau Budi Anduk, maka dijamin bingung mencari mana yang asli. Di luar negeri bahkan terdapat grup pertemanan yang didasarkan atas kesenangan akan hal hal porno atau SARA.
Namun demikian tetap ada sebagian orang yang memanfaatkan situs ini untuk berdakwah. Contohnya eDakwah dan Shahih Bhukari, grup pertemanan yang khusus menyebarkan syiar agama melalui pengiriman pesan. Bahkan eDahwah telah memiliki lebih dari 2.400 anggota. Itulah Facebook si “Kopi Manis”, enak untuk dinikmati secukupnya namun apabila berlebihan bisa mengganggu “kesehatan”.
Sabtu, 31 Januari 2009
Tanda tanda ayam/unggas yang terkena
1.Jengger dan pial kebiruan
2.Kepala bengkak
3.Gangguan pernafasan
4.Mata berair
5.Telapak kaki kemerahan seperti baru dikerok
6.Diare (berak-berak)
7.Gejala Syaraf
8.Kematian hampir mencapai 100 persen.
Media penyebaran dan penularan, melalui kontak langsung
1.Kotoran unggas
2.Sarana transportasi ternak
3.Peralatan kandang yang tercermar
4.Pakan dan minuman unggas yang tercemar
5.Pekerja dipeternakan
6.Burung
Pencegahan
1.Penerapan Biosecurity
2.Pemusnahan unggas selektif (depopulasi) di daerah tertular
3.Vaksinasi/pengebalan
4.Pengendalian lalulintas ternak unggas
5.Sosialiasi
Pemberantasan dan pengendalian
1.Depopulasi (musnahkan ayam yang tertular dalam satu peternakan)
2.Disposal (bakar dan kubur yang mati)
3.Desinfeksi kandang dan peralatan kandang sesuai standar
4.Pengosongan dan pengeringan kandang selama 30 hari
5.Awasi lalu lintas ternak unggas dengan ketat
6.Pengisian kandang dengan ternak unggas baru dapat dilakukan setelah 30 hari
7.Penggunaan masker dan sarung tangan bagi pekerja ladang
8.Awasi dan jauhkan ternak penular lainnya (Babi, kuda, bebek)
Mengkonsumsi produk ternak unggas yang aman
1.Masak daging ayam pada suhu mendidih lebih dari 1 menit (virus akan mati pada suhu 80 derajat Celcius pada pemanasan selama 1 menit).
2.Rebus telur ayam pada suhu diatas 64oC selama 6 menit (virus akan mati pada suhu 64 derajat Celcius pada pemanasan selama 4,5 menit)
Sabtu, 29 November 2008
Dulu waktu aku masih kuliah dan kerja, aku hampir tidak pernah lepas dari rokok. Dari rokok superior yang berharga mahal seperti Dji Sam Soe. Rokok kelas menengah seperti Bentoel Biru, Surya Internasional kemudian rokok medium (mild) seperti Sampoerna Mild, Star Mild dan lain-lain. hingga rokok kelas ekonomi seperti Gudang Garam Soft Pack Putih (sekarang masih ada nggak ya?). Pokoknya mulutku bagai asbak saja, semua rokok terasa nikmat, apalagi waktu itu (akhir tahun 80an hingga awal tahun 90an) harga rokok nggak mahal-mahal banget seperti sekarang. Harga rokok sekarang ini sudah hampir meningkat tiga kali lipat. Tapi syukur, alhamdulillah, sekarang dapat dikatakan aku sudah mandeg merokok walaupun belum sepenuhnya. Kalau ada orang disekitarku misalnya teman atau sedulur yang merokok pasti aku tidak dapat menahan untuk tidak ikut menghisap. Namun dengan mengingat harga rokok sekarang ini dan terutama masalah kesehatan, aku berusaha untuk tidak menjadi perokok lagi. Selain itu setelah dihitung-hitung dan dikonversikan ke berbagai harga kebutuhan, harga rokok ini luar biasa mahal. Anggap saja harga rokok kelas mild sekarang ini Rp. 6.000-7.000 per bungkus, maka dengan harga ini berbagai barang kebutuhan sehari-hari sudah bisa terbeli misalnya gula yang per kilonya tidak lebih dari 6.000 rupiah. Beras kelas menengah harganya Rp. 6.000 an, susu kental manis ukuran kecil juga tidak lebih dari Rp. 7.000. Misalkan saja dalam sebulan aku beli rokok sebanyak 30 bungkus maka seandainya uang tersebut dibelikan gula maka akan tersedia sebanyak 30 kg gula atau 30 kg beras atau susu kental manis sebanyak 30 kaleng. Lumayan banyak kan! Belum lagi kalau dikonversikan ke bensin, dengan harga bensin sekarang Rp. 6.000 per liter tentu bisa terbeli 30 liter bensin. Untuk sepeda motor Honda Supra Fit ku itu artinya bisa menempuh jarak kurang lebih 1500 km!. Atau kalau ingin yang lebih ekstrim lagi, uang belanja rokok ini dihitung dengan skala nasional. Anggap saja hanya sepersepuluh persen (0,1 %) penduduk Indonesia (200 juta) yang membeli rokok per hari seharga Rp. 6.000, maka akan didapatkan uang belanja rokok sebesar Rp. 1.200.000.000 (0,001 x 200.000.000 x 6.000) atau 1,2 milyar rupiah per hari. Semoga tidak salah hitung dan estimasi yang dipakai tidak jauh meleset. Kalaupun salah hitung atau estimasi ini meleset tetap saja uang belanja rokok skala nasional bernilai milyaran rupiah! Sungguh, itu berarti potensi dana yang luar biasa.
Bagi para perokok, merokok adalah hal yang membawa sensasi tersendiri. Dengan merokok beberapa orang bisa mendapatkan kenikmatan, inspirasi, lebih bisa berkonsentrasi atau untuk menghilangkan stress. Bahkan melamun sambil merokok akan terasa nikmat sekali.
Namun akhir-akhir ini kebebasan merokok bagi para perokok mulai terganggu karena akan diberlakukannya undang undang tentang larangan merokok di tempat umum. Di ibukota Jakarta Perda No 2 tahun 2005 ini sekarang telah mulai diberlakukan. Sehingga untuk merokok hanya diperbolehkan di tempat tempat tertentu. Belum lagi akan dikeluarkan fatwa haram untuk rokok oleh MUI pada awal tahun 2009, tentu ruang kebul bagi para perokok semakin sempit.
Jumat, 14 November 2008
Pernahkah teman teman mendengar istilah MLC? Apakah MLC itu? Apakah teman teman ada yang pernah mengalami dan berhasil melaluinya? Apakah mungkin saat ini saya juga sedang terkena MLC?.
MLC adalah kepanjangan dari MILD LIFE CRISIS, bila dibahasa Indonesiakan mungkin artinya KRISIS USIA PARUH BAYA. Yaitu kondisi krisis yang berhubungan dengan jiwa yang sedang bimbang. Hal ini terjadi umumnya pada pria usia 40-an yang telah berkeluarga (menikah dan punya anak). Penyebabnya karena mengalami peralihan dari masa muda menuju dewasa, dimana fisik, hormon, dan psikologi berubah drastis. Termasuk cara berpikir, hubungan dengan istri, perlakuan terhadap anak-anak, dan lain lain. Sedangkan hal nyata yang sering dijumpai adalah adanya perubahan tata laksana hidup sehari hari misalnya: cara berpakaian, gaya bicara, selera terhadap berbagai hal, gaya pergaulan dan masih banyak lagi lainnya.
Apakah tanda-tanda orang yang mengalami MLC?
Apakah setiap pria dapat merasakannya?
Bagaimana rasanya? Bagaimana melaluinya?
Selain mendekatkan diri pada Allah SWT, apakah yang sebaiknya dilakukan ketika merasa mengalami MLC?
Atas semua pertanyaan pertanyaan di atas saya juga belum mendapatkan jawabannya. Banyak buku buku Psikologi yang membahas MLC ini disertai cara cara melaluinya dengan aman. Tapi sengaja saya tidak banyak membaca buku buku itu sepenuhnya, karena apabila saya mengalami MLC ini, mungkin saya lebih memilih untuk menikmatinya dan tidak menghindarinya.